Jakarta - Saat ini, rumah komersial dan rumah subsidi semakin berkembang dan telah ada di mana-mana. Kedua jenis rumah ini memiliki segmen yang berbeda.
Mengenai hal ini, kita akan mengenal istilah jenis rumah komersial (non subsidi) dan rumah subsidi. Pahami arti dan bedanya rumah subsidi dan komersil di bawah ini.
Pengertian Rumah Subsidi Dikutip dari laman National Multiple Sclerosis Society, perumahan subsidi adalah program perumahan rakyat yang dibuat untuk menyediakan rumah layak bagi keluarga berpenghasilan rendah, lansia, atau penyandang disabilitas yang memenuhi syarat.
Makanya, rumah subsidi sering disebut juga rumah rakyat. Dilansir laman Massachusetts Legal Information, perumahan bersubsidi itu bukan milik pemerintah, melainkan pemerintah membayar sebagian dari sewa atau hipotek (hak kebendaan atas barang tak bergerak yang dijadikan jaminan pelunasan suatu perikatan) calon pembeli rumah.
Kita mengenalnya dengan KPR Bersubsidi. Dilansir dari situs Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR), KPR bersubsidi adalah kredit pemilikan yang yang mendapat bantuan pemerintah berupa dana murah jangka panjang dan subsidi perolehan rumah. Hal ini bisa diterbitkan oleh bank pelaksana secara konvensional maupun dengan prinsip syariah.
Pengertian Rumah Komersil Dikutip dari buku Milenial (Gak) Bisa Punya Rumah: Panduan Milenial dalam Membeli Rumah Pertama) karya Reno (Syafruddin) Sann, rumah komersil adalah rumah yang diperuntukkan bagi masyarakat yang mampu. Dalam artian, mereka dianggap mampu kredit rumah sesuai dengan penghasilannya.
Sudah banyak pengembang yang melirik segmen ini, dengan membuat cluster atau mini cluster. Salah satu keuntungan membeli rumah komersil adalah kita bisa membangun kekayaan, karena seiring berjalan waktu nilai properti komersial semakin meningkat.
Perbedaan Rumah Komersil dan Rumah Subsidi Reno (Syafruddin) Sann dalam sumber buku sebelumnya, menyebut beberapa poin yang jadi perbedaan antara rumah subsidi dan rumah komersil antara lain:
1. Lokasi
Biasanya, lokasi rumah komersil lebih strategis daripada rumah subsidi. Baik dari segi sosial, akses, dan fasilitas umumnya.
Sementara, rumah subsidi cenderung ada di pinggiran kota (akses jauh dari kota).
2. Tipe Rumah
Rumah komersil punya tipe yang lebih bervariasi, sedangkan rumah subsidi maksimal tipenya 36/60.
3. Harga
Harga rumah komersil bisa tergantung lokasi. Artinya, semakin strategis maka semakin mahal.
Sedangkan, harga rumah subsidi bisa tergantung zona (mengikuti harga yang ditetapkan pemerintah.
4. Bunga
Perbedaan rumah komersil dan rumah subsidi bisa dilihat dari bunganya. Rumah subsidi menerapkan Subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan bunga cicilan flat 5% sampai lunas.
Sementara, rumah komersil menerapkan bunga menambang (floating rate) yang mengikuti suku bunga Bank Indonesia rate. Sehingga, cicilannya cenderung akan terus bertambah tiap tahunnya.
Tapi, ada juga bank syariah yang memberikan flat berjenjang, bahkan sampai lunas (single price) dengan bunga yang lebih besar dari bunga subsidi (umumnya di atas 10%).
5. Cicilan
Kredit rumah komersil mengikuti suku bunga yang berlaku. Semantara, cicilan rumah subsidi flat sampai lunas dengan bunga 5% khusus FLPP atau floating mengikuti Surat Utang Negara (SUN) 10th ditambah margin untuk program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).
6. Spesifikasi
Rumah komersil memiliki berbagai spesifikasi yang bisa digunakan, bahkan sampai kualitas yang premium. Sementara, rumah subsidi ada spesifikasi minimum yang sudah ditetapkan pemerintah.
7. Uang Muka (DP)
DP rumah komersil disiapkan sendiri oleh si pembeli rumah tersebut. Sementara, FLPP rumah subsidi mendapat bantuan Rp 4 juta, dan untuk P2BT mendapat bantuan uang muka hingga Rp 40 juta.
8. Renovasi Rumah komersil bisa direnovasi kapan pun, sesuai dengan keinginan pemiliknya tanpa ada batasan tertentu. Sementara, rumah subsidi tidak bisa direnovasi minimal 2 tahun sejak dihuni.
Tak dipungkiri, setiap tahunnya harga rumah semakin melonjak. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan banyak orang sulit untuk membeli rumah secara tunai.
Sehingga, kebanyakan orang memilih program Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk memahami fitur masing-masing program, baik yang subsidi atau nonsubsidi.
Hal ini akan sangat berguna sebelum mengajukan permohonan, untuk memilih program yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Baca artikel detikproperti, "8 Perbedaan Rumah Komersil dan Rumah Subsidi" selengkapnya https://www.detik.com/properti/berita/d-7340647/8-perbedaan-rumah-komersil-dan-rumah-subsidi.
Georgia Reader Reply
Et rerum totam nisi. Molestiae vel quam dolorum vel voluptatem et et. Est ad aut sapiente quis molestiae est qui cum soluta. Vero aut rerum vel. Rerum quos laboriosam placeat ex qui. Sint qui facilis et.